Postingan

Resensi Novel "Kala"

Potret dan Tulisan Judul buku : Kala Jenis buku : Novel Penulis : Syahid Muhammad dan Stefani Bella Penerbit : Gradien Mediatama Tahun terbit : 2017 Jumlah hal. : 348 Kala : Kita adalah sepasang luka yang saling melupa merupakan sebuah novel karya penulis muda Syahid Muhammad dan Stefani Bella. Nama yang tidak asing bagi mereka pembaca Tumblr, Syahid Muhammad (eleftheriawords) dan Stefani Bella (hujanmimpi). Bagi Syahid Muhammad atau yang biasa dipanggil Iid, novel ini merupakan buku pertamanya setelah kecintaannya pada menulis dimulai saat cintanya dengan dunia tarik suara kandas. Baginya menulis tidak ada puisi yang sumbang. Berbeda dengan Stefani Bella atau biasa dipanggil Bella  novel ini merupakan buku keduanya setelah buku pertamanya yang berjudul Sebatas Mimpi. Kisah dalam buku ini adalah kisah sederhana layaknya kisah romansa dalam kehidupan sehari-hari namun dikemas dengan cara yang unik dan dengan bahasa yang tidak umum. Banyak permainan kata yang akan tersaj

Sajak

 Dulu Dulu aku pernah begitu bahagia dapat mengenalmu Dapat berbalas pesan denganmu Hingga pada akhirnya Semua lenyap dalam sekejap Semua berubah Yang tertinggal hanya sebuah ingatan Yang mungkin akan mulai lenyap jua dimakan zaman Aku mengaku jika memang aku yang salah Aku yang terlalu berharap Dan Aku yang terlalu menuntut Maka sudahlah Sudah sepantasnya kuterima
Gambar
RESENSI NOVEL CAHAYA MATA LUETA                       Misteri Belantara Kalimantan Judul : Cahaya Mata Lueta Penulis         : Ircham Machfoedz Penerbit : Gita Nagari Tahun Terbit: 2002 Jumlah hal. : 112 Novel ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat Dayak di pedalaman Kalimantan. Mulai dari adat istiadat hingga misteri hutan Kalimantan juga misteri kisah cinta Amran Noor pemuda Jawa yang merupakan salah satu mahasiswa Antropologi Universitas Gadjah Mada bersama Lueta Dindi remaja puteri Dayak Bagok. Amran Noor mendapatkan tugas untuk melakukan penelitian di hutan Kalimantan sebagai bahan skripsinya tentang adat istiadat salah satu suku bangsa di sana, ia pun datang ke kampung Bagok. Namun, ada masalah lain yang harus ia hadapi yaitu adanya para penebang asing yang telah merusak hutan akibatnya bukit-bukit gundul, maka banjir dan tanah longsor selalu mengancam setiap saat. Para penebang asing itu tidak hanya mengambil kayu kayu warga kampung tapi juga gadis gadi